Sabtu, 05 November 2011

Konsumerisme atau Konsumtivisme ?

     Tulisan ini memang sengaja penulis buat karena sampai saat sekarang penulis masih sering menjumpai kesalahan atau kekeliruan dalam mendefinisikan pengertian antara konsumerimsme  dengan konsumtivisme. Di masyarakat Indonesia hampir melekat sebutan orang ynag berprilaku boros adalah tindakan konsumerisme padahal yang benar adalah konsumtivisme dalam pengertian sederhana bahwa konsumerisme adalah gerakan yang patut di tiru dan konsumtivisme adalah tindakan yang tidak patut ditiru. Defenisi otentik dari konsumerisme antara lain disebutkan; Menurut Encyclopedia Britanica, Konsumerisme sebagai gerakan atau kebijaksanaan yang diarahkan untuk menata metode dan standar kerja produsen, penjual dan pengiklan untuk kepentingan pihak pembeli.


Konsumerisme adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yaitu consumerism. Dari semua defenisi yang ada di atas, nyata bahwa konsumerisme memiliki nilai luhur yang harus diperjuangkan untuk kepentingan konsumen. Akan tetapi mengapa di Indonesia makna konsumerisme memiliki arti yang negatif?  Konsumerisme menjadi bermakna sebuah pola hidup konsumtif berlebihan. Konsumersime dan  Konsumtivisme dua kalimat yang berbeda arti dan tujuan tersebut masih sering kita dengar di masyarakat bahkan tidak tanggung tanggung level pejabat setingkat gubernur masih kita dengar melontarkan kalimat konsumerisme padahal yang dimaksud adalah tindakan konsumtivisme yang harus dikurangi dalam kehidupan sehari-hari.Tapi entah mengapa pengertian konsumerisme begitu melekat di masyarakat dan anehnya lagi justru pengertian tersebut sangat keliru dan perlu diluruskan.Penulis disini bukan bermaksud menggurui akan tetapi hanya ingin meluruskan pengertian tersebut sehingga menjadi lebih jelas dan bermakna apalagi penulis adalah yang sering memeprjuangkan gerakan konsumen .
Kedua istilah tersebut adalah dua hal yang berbeda maknanya. Dari kedua arti kata-kata tersebut jelas bahwa konsumerisme justru yang harus digalakkan dan konsumtivisme yang harus dijauhi. tetapi kerap kali konsumtivisme di-sama-arti-kan dengan konsumerisme. Konsumtivisme merupakan paham untuk hidup secara konsumtif, sehingga orang yang konsumtif dapat dikatakan tidak lagi mempertimbangkan fungsi atau kegunaan ketika membeli barang melainkan mempertimbangkan prestise yang melekat pada barang tersebut. Oleh karena itu, arti kata konsumtif (consumtive) adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan. Dalam artian luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup .